Halaqah 05: Mengenal Allah Sebagai Satu – Satunya Dzat yang Berhak Disembah

Halaqah ke-05 adalah tentang Mengenal Allah Sebagai Satu – Satunya Dzat yang Berhak Disembah. Apabila Allah adalah satu-satunya Dzat yang mencipta, memberikan rezeki, dan juga mengatur alam semesta, maka kita dituntut untuk tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah Subhanahu wata'ala. Tidak ada yang berhak disembah dan diibadahi kecuali Allah Subhanahu wata'ala semata.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١) الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٢٢)

“Wahai manusia, sembahlah Rabb kalian, yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertakwa. Yang telah mencipta untuk kalian bumi sebagai hamparan dan langit sebagai bangunan dan telah menurunkan air dari langit. Maka Allah mengeluarkan dengan air tersebut buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian. Maka janganlah kalian menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu sedangkan kalian mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 21-22)

Maksudnya janganlah kalian menyekutukan Allah Subhanahu wata'ala, menyembah kepada selain Allah Subhanahu wata'ala, sedangkan kalian mengetahui bahwa Allah Subhanahu wata'ala yang mencipta, memberikan rezeki, dan juga mengatur alam semesta ini.

Selain Allah Subhanahu wata'ala, tidak berhak untuk disembah karena dia bukan pencipta, bukan pemberi rezeki, dan bukan pengatur alam semesta.

Apabila mereka disembah maka mereka adalah sesembahan yang bathil. Allah Subhanahu wata'ala berfirman:

ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ

“Yang demikian itu karena Allah Dialah sesembahan yang haq yang memang berhak untuk disembah. Sedangkan apa yang mereka sembah selain Allah adalah sesembahan yang bathil (yaitu yang tidak berhak untuk disembah).” (QS. Al Hajj : 62)

Apabila seseorang meyakini Allah Subhanahu wata'ala yang mencipta, memberikan rezeki, dan juga mengatur alam semesta kemudian dia masih menyembah kepada selain Allah Subhanahu wata'ala atau menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah Subhanahu wata'ala, maka dia telah berbuat syirik kepada Allah Subhanahu wata'ala di dalam ibadah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh salah seorang sahabat:

“Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apa dosa yang paling besar di sisi Allah Subhanahu wata'ala?”

Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَنْ تَجْعَلَ لِلّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ

“Dosa yang paling besar adalah engkau menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang telah menciptakan dirimu.”(HR Al-Bukhari dan Muslim)
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Mengenal Allah]
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url