Halaqah 64: Syafa’at Bagi Para Pelaku Dosa Besar (Bagian 1)

Materi HSI pada pertemuan halaqah ke-64 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang syafaat bagi para pelaku dosa besar bagian 1. Setelah sebagian orang-orang yang beriman selamat melewati neraka, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan izin kepada mereka untuk memberikan syafa’at kepada saudara-saudara mereka, orang-orang yang beriman yang terjatuh ke dalam neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallāhu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,

“Ketika orang-orang yang beriman selamat dari neraka, maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada yang lebih gigih di dalam memohon kepada Allah, hak saudara-saudara mereka yang jatuh ke dalam neraka daripada orang-orang yang beriman di hari kiamat.

Mereka berkata,

“Wahai Rabb kami, saudara-saudara kami, dahulu mereka sholat bersama kami, berpuasa bersama kami, dan haji bersama kami.”

Ini menunjukkan tentang keutamaan berteman dengan orang-orang shaleh dan melakukan ibadah-ibadah tersebut bersama mereka.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata, “Keluarkanlah oleh kalian orang-orang yang kalian kenal. Maka diharamkanlah wajah-wajah mereka atas neraka.”
 
Maksudnya orang-orang yang beriman yang melakukan dosa besar dan disiksa di dalam neraka akan dilindungi wajah-wajah mereka dari api neraka, sehingga bisa dikenal.

Mereka pun mengeluarkan banyak orang. Ada diantaranya yang api neraka sudah membakar sampai pertengahan kedua betisnya. Dan ada yang sampai kedua lututnya. Kemudian mereka berkata,

“Wahai Rabb kami, tidak tersisa seorang pun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata,

“Kembalilah kalian. Barangsiapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan seberat satu dinar, maka keluarkanlah.”

Maka mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata,

“Wahai Rabb kami, kami tidak sisakan seorang pun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.”

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata,

“Kembalilah kalian. Barangsiapa yang kalian dapatkan memiliki kebaikan seberat setengah dinar di dalam hatinya, maka keluarkanlah.”

Maka mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata,

Wahai Rabb kami, kami tidak sisakan seorang pun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata,

Kembalilah kalian. Barangsiapa yang kalian dapatkan memiliki kebaikan seberat satu dzarrah, maka keluarkanlah.

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.”

Yang dimaksud dengan dzarrah adalah atom, yaitu bagian terkecil dari satu unsur, yang tidak bisa dibelah lagi.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Mereka berkata,
Wahai Rabb kami, kami tidak sisakan di dalam neraka seorang pun yang memiliki kebaikan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berkata,

Para malaikat telah memberikan syafa’at, para nabi telah memberikan syafa’at, dan orang-orang yang beriman telah memberikan syafaat. Dan tidak tersisa, kecuali Dzat Yang Paling Penyayang.

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menggenggam satu genggaman dari neraka, dan mengeluarkan kaum yang tidak pernah beramal sedikit pun. Keadaan mereka telah menjadi arang.

Kemudian mereka dilempar ke dalam sungai yang berada di mulut-mulut surga, yang dinamakan dengan sungai kehidupan. Mereka pun tumbuh seperti tumbuhnya benih di dalam lumpur sisa banjir.”

Maksudnya akan dengan cepat tumbuh, karena benih yang berada di dalam lumpur sisa banjir akan lebih cepat tumbuh disebabkan banyaknya faktor yang mendukung, seperti tanah yang lembut, air yang memadai, dan adanya unsur-unsur yang bermanfaat. Sebagaimana hal ini diketahui oleh para ahli.

Kemudian Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apakah kalian pernah melihat benih yang tumbuh, ketika dekat dengan batu atau dekat dengan pohon, bagian yang dekat dengan matahari akan berwarna kuning dan hijau. Dan yang lebih dekat dengan bayangan maka akan berwarna putih.”

Maksudnya ada yang mengatakan bahwasanya bagian badan yang terbakar yang lebih dekat kepada surga akan lebih cepat sempurna daripada bagian badan yang lebih dekat kepada neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Kemudian mereka akan keluar seperti mutiara. Dan di leher-leher mereka ada khawatim, yang dikenal oleh para penduduk surga.”

Sebagian mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan khawatim adalah beberapa barang yang terbuat dari emas yang dikalungkan di leher mereka.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Maka berkatalah penduduk surga,
Mereka adalah orang-orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala bebaskan. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memasukkan mereka ke dalam surga tanpa sebab amalan yang mereka amalkan dan tanpa sebab kebaikan yang mereka lakukan.
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Beriman Kepada Hari Akhir]
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url