Halaqah 15: Kitab Al-Qur’an (Bagian 1)

Materi HSI pada pertemuan halaqah ke-15 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy adalah tentang kitab Al-Qur'an bagian 1.
● Al-Qur’an secara bahasa adalah mashdar dari قَرَأَ, artinya جَمَعَ (yaitu mengumpulkan).

Dinamakan demikian karena Al-Qur’an mengumpulkan kisah-kisah, perintah-perintah, larangan-larangan, pahala, dan juga ancaman, dan juga mengumpulkan ayat-ayat serta surat-surat satu dengan yang lain.

● Adapun secara syari’at, maka Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam melalui Jibril ‘alayhissalām dan ditulis di dalam mushaf dari awal surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Naas.

Allah telah memberikan keistimewaan yang banyak terhadap Al-Qur’an yang tidak dimiliki kitab-kitab sebelumnya, diantaranya:

■ Pertama | Al-Qur’an wajib diimani secara terperinci.
Yaitu dengan:
  • Dibenarkan kabar-kabarnya
  • Dilaksanakan perintah-perintahnya
  • Dijauhi larangan-larangannya
  • Dilaksanakan nasehatnya
  • Berhukum dengan Al-Qur’an di dalam perkara yang kecil maupun yang besar
  • Dan beribadah kepada Allah dengan cara yang tercantum di dalamnya dan di dalam sunnah Rasul-Nya shallallāhu ‘alayhi wa sallam
■ Ke dua | Al-Qur’an adalah mu’jizat yang abadi.
Seandainya seluruh ahli bahasa bersatu untuk mendatangkan yang semisal Al-Qur’an, niscaya mereka tidak akan mampu.
Allah berfirman,

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآَنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيراً

“Katakanlah: Seandainya manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Qur’an, niscaya mereka tidak bisa mendatangkan yang semisalnya meskipun sebagian membantu sebagian yang lain.” (QS Al-Isra’: 88)

Dan di dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ نَبِيٍّ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ إِلَّا قَدْ أُعْطِيَ مِنَ الْآيَاتِ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُهُ وَحْيًا أَوْحَى اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Tidak ada seorang Nabi kecuali diberi ayat-ayat (yaitu tanda-tanda kekuasan Allah atau mu’jizat) yang seharusnya beriman dengannya manusia. Dan sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang Allah wahyukan kepadaku (yaitu Al-Qur’an) maka aku berharap menjadi orang yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Diantara keistimewaan Al-Qur’an,
■ Ke tiga | Allah telah berjanji untuk menjaganya dari pengubahan, baik lafazh maupun maknanya.
⇒ Dijaga lafazhnya sehingga tidak bisa ditambah dan tidak dikurangi.
⇒ Dan dijaga maknanya dari makna-makna yang menyimpang.
Allah berfirman,

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

“Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Adz-Dzikr (yaitu Al-Qur’an) dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya.” (QS Al-Hijr: 9)

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ

“Al-Qur’an tidak didatangi kebathilan, baik dari depan maupun dari belakang, diturunkan dari Dzat Yang Maha Bijaksana Lagi Maha Terpuji.” (QS Fushshilat: 42)

Oleh karena itu, Allah menyiapkan di sana;
• Orang-orang yang menghafal Al-Qur’an.
• Para ulama yang menerangkan pemahaman yang benar tentang ayat-ayat Al-Qur’an dari masa ke masa, dari zaman Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sampai zaman kita dan sampai Allah mengangkat Al-Qur’an di akhir zaman.

Mereka;
✓Menghafal dan memahami maknanya dan istiqamah di dalam mengamalkannya.
✓Mengkhidmah Al-Qur’an dengan berbagai cara;
• Ada yang menulis tafsirnya baik yang singkat maupun yang panjang lebar.
• Ada yang mengarang tentang:
⑴ Cara penulisannya
⑵ Cara membacanya
⑶ Tentang i’rabnya
⑷ Dan lain-lain
***
[Disalin dari materi Halakah Silsilah Ilmiah (HSI) Abdullah Roy Bab Beriman Kepada Kitab Allah]
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url