Halaqah 75: Landasan Ketiga Ma’rifatul Nabiyyikum Muhammadin – Diperintahkannya Syariat-Syariat Islam Yang Lain Setelah Kuatnya Aqidah (Bagian 3)

Materi HSI pada halaqah ke-75 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah adalah tentang landasan ketiga ma'rifatul nabiyyikum Muhammadin: diperintahkannya syariat-syariat Islam yang lain setelah kuatnya akidah bagian 3
وغيرِ ذلك من شرائع الإسلام

Dan selain itu yang merupakan syariat-syariat Islam.

Apa yang beliau sebutkan adalah isyarat saja, Allahu Ta’ala a’lam di sini yang beliau sebutkan sebagian besarnya adalah perkara-perkara yang didalamnya ada masyaqqah, yaitu di dalamnya ada sesuatu yang keberatan atau kesusahan. Disebutkan oleh beliau Allahu a’lam isyarat bahwasanya perkara-perkara yang ada masyaqqah tadi baru di syariatkan setelah beliau shallallahu 'alaihi wasallam hijrah ke kota Madinah setelah kuatnya aqidah kaum muslimin.

أخذ على هذا عشر سنينَ

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan demikian selama 10 tahun.

Maksudnya adalah diturunkan sedikit demi sedikit kepada beliau syariat islam, syariat- syariat tersebut, selama 10 tahun ketika beliau berada di kota Madinah.

Adzan, ini tahun kedua, kemudian puasa di bulan Ramadhan ini tahun kedua, jihad ini sudah di awal-awal, haji ini di tahun 9 Hijriyah, kemudian beliau berhaji pada tahun ke-10 dan meninggal dunia pada tahun ke-11.

أخذ على هذا عشر سنينَ

Syariat-syariat tadi berangsur-angsur turun selama 10 tahun

وبعدها توفي

dan setelah itu, yaitu setelah 10 tahun, maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam

توفي

صلاة الله وسلام عليه

di wafatkan oleh Allah ta'ala, semoga sholawat Allah dan juga keselamatan atas beliau.

توفي diambil dari kata Al-Wafa yaitu penyempurnaan, dinamakan demikian karena orang yang mutawaffa berarti telah disempurnakan ajalnya, disempurnakan rezekinya, disempurnakan amalannya.

Apa yang sudah ditakdirkan oleh Allah sebelumnya sudah disempurnakan semuanya, kalau sudah sempurna maka barulah dia meninggal dunia sehingga dinamakan dengan Al-Wafa atau mutawaffa karena sudah disempurnakan semuanya baik ajal maupun rezekinya.

وتوفي ﷺ

Setelah 10 tahun itulah maka beliau meninggal dunia,

maka ini juga termasuk ma’rifah, mengenal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yaitu mengenal bahwasanya beliau meninggal dunia. Diantara sifat beliau adalah Al-Wafa karena beliau adalah manusia seperti manusia yang lain.

قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ

Aku adalah seperti kalian,

menimpa beliau apa yang menimpa manusia yang lain, ini termasuk ta’rif birrosul, karena mungkin ada sebagian manusia menganggap kalau dia Rosul berarti dia tidak meninggal maka perlu di sini di ta’rif, disampaikan bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan seluruh keutamaan yang beliau miliki tapi beliau juga meninggal dunia seperti yang lain.

Dan nanti akan disebutkan oleh beliau tentang dalil bahwasanya beliau توفي meskipun diloncati dengan beberapa poin nanti akan sampai beliau akan mendatangkan dalil

والدليل على موته

dalil tentang kematian beliau,

karena memang di sana ada orang yang mungkin mengingkari kematian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, meyakini bahwasanya sekarang beliau masih hidup. Sehingga mengadakan acara-acara dan kemudian ketika diyakini bahwasanya beliau datang, kemudian mereka berdiri berbicara atau mengucapkan sesuatu selamat datang dan seterusnya, maka perlu di sini disampaikan tentang keyakinan bahwasanya beliau ﷺ telah meninggal dunia seperti yang lain.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah]
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url