Halaqah 60: Komentar Muallif Kitab Terhadap Dalil Kelima Hadits Dari Sahabat Abdillah Bin Amr Radhiyallohu ‘Anhu

Halaqah yang ke-60 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Fadhlul Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah.

Beliau mendatangkan ucapan beliau disini dan ini jarang syaikh mengucapkan ucapan dari diri beliau sendiri biasanya Qur’an-Hadits-atsar² & jarang sekali didalam kitab ini beliau mendatangkan dari ucapan beliau, Syaikah mengatakan,

وليتأمل المؤمن

Maka hendaklah orang yang beriman memperhatikan/merenungkan,

الذي يرجو لقاء الله

Seorang yang beriman yang dia mengharapkan pertemuan dengan Allah.

Karena tentunya dia tidak ingin masuk kedalam – كلهم في النار – tidak ingin bertemu dengan Allah kemudian akhirnya dia masuk kedalam Neraka, orang yang mengharapkan bertemu dengan Allah maksudnya adalah mengharap bertemu dengan Allah dalam keadaan baik, diridhoi oleh Allah akhirnya masuk kedalam Surga.

Maka hendaklah orang yang mengharap pertemuan dengan Allah memperhatikan ucapan

كلام الصادق الصدوق في هذا المقام،

Mendengar ucapan ashodiqil Masdhuq (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) & ucapan ini (penyebutan ashodiqil Masdhuq) Ash nya kalau kita sebutkan ketika beliau menyebutkan tentang Al Ikhbar bil ghoib/ kabar perkara yang ghoib, maka kita katakan – قال الصادق الصدوق – sebagaimana Abdullah Ibnu Mas’ud ketika menyebutkan tentang

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمَاً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ

Beliau mengatakan ashodiqil Masdhuq karena akan menyebutkan hadits yang didalamnya ada penyebutan Al Ikhbar bil ghoib, karena ada sebagian mungkin maknanya benar tetapi kurang tepat, menyebutkan tentang sebuah hadits tidak ada disitu kabar tentang ghoib yang misalnya

(لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ -إذَا أَحْدَثَ- حَتَّى يَتَوَضَّأَ)

misalnya

قال الصادق الصدوق لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةَ أَحَدِكُمْ

Ini kurang pas, meskipun maknanya benar – الصادق الصدوق – maksudnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena makna ashodiqil Masdhuq adalah yang Jujur & dijujuri, yang benar & dia dibenarkan oleh yang lain atau tidak dibohongi oleh yang lain karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau benar didalam ucapan beliau shallallahu 'alaihi wasallam.

Dan Jibril ketika mengabarkan kepada beliau khabar ini beliau juga shodaq, kabar ini dari Allah, kemudian disampaikan Jibril & disampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Jibril ketika mengabarkan kepada Nabi (Shodaq) dia jujur didalam menyampaikan & ruhul amin (Ruh yang amanah) dia sampaikan secara jujur kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, berarti disini yang shidiq Jibril mengabarkan kepada Nabi Muhammad,
Shodiq : Jibril
Masdhuq : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Berarti Jibril Shadaqo Rosul maksudnya jujur kepada Rasul, maka beliau adalah mashduq.

Ketika Nabi mengabarkan kepada para Shahabat
Shidiq: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
Masdhuq : Para shahabat

Berarti Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau adalah shoddiq sekaligus mashduq, ketika beliau berbicara shodiq ketika beliau dikabarkan oleh Jibril maka beliau adalah mashduq.

Dari sini beliau mengatakan ashiduqul mashduq disini ada ikhbarul bil ghoib

وتفترق هذه الأمة

Umat ini akan berpecah belah, oleh sebab itu tepat sekali beliau menggunakan kalimat ashidiqu mashduq

خصوصا قوله:

Khususnya ucapan beliau shallallahu 'alaihi wasallam

ما أنا عليه اليوم وأصحابي.

Apa yang aku berada diatasnya hari ini & juga para shahabatku.

Kita artikan Islam, Islam itulah yang ada diatasnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, demikian pula para Shahabat mereka berpegang teguh dengan Islam yang murni secara kaffah

Perhatikan & renungi ucapan ini, ini adalah isyarat tentang kewajiban untuk melakukan Islam, karena manhaj Nabi shallallahu 'alaihi wasallam & para shahabat saat itu bukan memisah² agama tetapi Islam secara keseluruhan itulah yang dilakukan oleh Nabi & juga para Shahabatnya

يا لها من موعظةٍ

Ini adalah Nasehat yang sangat besar

لو وافقت من القلوب حياة

Seandainya موعظةٍ ini mengenai kehidupan dari hati-hati

Maksudnya adalah seandainya موعظةٍ yang sangat besar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ini menemui/jatuh didalam hati yang memiliki kehidupan, hati yang memang ingin dia selamat, yang masih hidup hatinya masih memiliki semangat untuk selamat di akhirat ingin bertemu Allah dalam keadaan baik.

Mendengar hadits/ucapan ini maka dia akan terkena didalam hati tersebut, berarti kita harus mengikuti Islam yang dibawa oleh Nabi & juga para sahabat nya, Islam yang murni sebelum ada aliran² ini semuanya, khowarij, tidak ada dizaman tersebut, Qodariah Jabariah baru datang setelahnya, aliran² yang lain itu bukan termasuk

ما أنا عليه اليوم وأصحابي

Maka orang yang hidup hatinya akan meninggalkan aliran² tadi & berpegang teguh dengan Islam & masuk kedalam Islam secara keseluruhan sebagaimana dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

رواه الترمذي. ورواه أيضا من حديث أبي هريرة وصححه

Dan beliau menshahihkannya berarti didalam sunan ath Tirmidzi juga ada hadits Abu Hurairah, didalam hadits Abu Hurairah tidak ada lafadz

ما أنا عليه وأصحابي
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Fadhlul Islam]
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url