Halaqah 130: Beriman Kepada Hari Akhir dengan Pembahasan 3 Macam Syafaat di Hari Kiamat - Syafaat Ketiga

Halaqah yang ke-130 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.

Beliau mengatakan

وَأَمَّا الشَّفَاعَةُ الثَّالِثَةُ

Adapun syafaat yang ketiga, berarti kalau beliau sebelumnya mengatakan

وَهَاتَانَ الشَّفَاعَتَانِ خَاصَّتَانِ لَهُ

maka syafaat yang ketiga ini tidak khusus untuk Beliau shallallahu 'alaihi wasallam, diberikan kepada Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dan juga kepada selain Beliau shallallahu 'alaihi wasallam yaitu

فَيَشْفَعُ فِيمَنِ اسْتَحَقَّ النَّارَ

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam memberikan syafa’at untuk orang yang berhak masuk kedalam neraka, nanti akan disebutkan oleh beliau bahwasanya orang yang berhak masuk kedalam neraka ini ada dua jenis, orang yang berhak masuk kedalam neraka diberikan syafaat oleh Beliau shallallahu 'alaihi wasallam atau selain Beliau shallallahu 'alaihi wasallam supaya dia tidak jadi masuk kedalam neraka, berhak masuk ke dalam neraka tapi diberikan safaat, ada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam atau yang lain diizinkan oleh Allah subhanahu wata'ala untuk memberikan syafaat sehingga orang tadi tidak jadi masuk kedalam neraka. Dan yang kedua jenisnya adalah

وَيَشْفَعُ فِيمَنْ دَخَلَهَا أَن يَخْرُجَ مِنْهَا

memberikan syafa’at untuk orang yang sudah masuk kedalam neraka supaya dia keluar dari neraka dan dua-duanya dinamakan dengan

مَنِ اسْتَحَقَّ النَّارَ

orang yang berhak untuk masuk kedalam neraka

وَهَذِهِ الشَّفَاعَةُ لَهُ وَلِسَائِرِ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَغَيْرِهِمْ

Dan syafa’at jenis ini adalah untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana dalam hadits

شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِي

Syafaatku adalah untuk orang-orang yang melakukan dosa besar di antara umatku. Dan Beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan

لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ، فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ

Setiap Nabi itu memiliki doa yang mustajab dan masing-masing dari Nabi telah mendahulukan atau menyegerakan doa tersebut

وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dan aku menyimpan doaku untuk memberikan syafa’at bagi umatku di hari kiamat

فَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا

dan syafa’atku akan didapatkan Insya Allah bagi orang-orang yang meninggal di kalangan umatku dan mereka tidak menyekutukan Allah subhanahu wata'ala sedikitpun, termasuk diantaranya adalah orang yang diantara umat Beliau shallallahu 'alaihi wasallam yang mereka melakukan dosa-dosa besar maka

هَذِهِ الشَّفَاعَةُ لَهُ

ini adalah syafaat Allah subhanahu wata'ala berikan diantaranya adalah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian

وَلِسَائِرِ النَّبِيِّينَ

dan Allah subhanahu wata'ala akan berikan ini juga kepada seluruh Nabi atau Nabi-Nabi yang lain, Allah subhanahu wata'ala akan berikan kepada mereka dan izinkan mereka untuk memberikan syafa’at

وَالصِّدِّيقِينَ

dan juga para orang-orang yang derajatnya sampai kepada derajat yang tinggi di dalam masalah kejujuran

وَغَيْرِهِمْ

dan selain mereka yaitu orang-orang yang beriman yang lain mereka akan memberikan syafa’at.

Diantara dalilnya disebutkan didalam Hadits Abu Sa’id Al-Khudri yang sudah berulang berkali-kali diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan ini adalah lafadznya Imam Muslim, ketika orang-orang yang beriman selamat dari neraka yaitu mereka bisa menyeberangi ash-shirath maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya tidak ada diantara kalian yang lebih gigih dalam memohon kepada Allah subhanahu wata'ala haq saudara-saudara mereka yang jatuh kedalam neraka daripada orang-orang yang beriman di hari kiamat, yaitu ketika mereka diselamatkan oleh Allah subhanahu wata'ala sehingga bisa melewati ash-shirath mereka memohon kepada Allah subhanahu wata'ala untuk saudara-saudara mereka yang terjatuh ke dalam neraka.

Diantara ucapan mereka wahai Rabb kami saudara-saudara kami dahulu mereka shalat bersama kami berpuasa bersama kami berhaji bersama kami, artinya mereka adalah muslim bersama-sama kami dalam melakukan shalat berpuasa berhaji ini menunjukkan tentang keutamaan berteman dengan orang-orang yang saleh dan melakukan ketaatan ibadah bersama-sama mereka dan ini menunjukkan juga bahwasanya ada diantara orang yang melakukan shalat puasa dan juga haji yang mereka melakukan dosa, ini permintaan orang-orang yang beriman mereka bersama kami ya Allah subhanahu wata'ala dalam shalat kami dalam puasa kami dalam haji kami.

Maka Allah subhanahu wata'ala pun berkata kepada mereka keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal, yaitu yang kalian kenal yang kalian tahu mereka kalian bermuamalah dengan mereka secara langsung maka diharamkanlah wajah-wajah mereka atas neraka, artinya mereka ingin mengeluarkan saudara-saudara mereka yang dahulu mereka kenal di dunia tapi mereka terjatuh ke dalam neraka, mereka mengambil orang-orang yang mereka kenal tadi dan dilindungi wajah mereka sehingga tidak terkena api neraka dan orang-orang yang beriman yang mereka melakukan dosa besar dan masuk kedalam neraka masih dikenal wajahnya.

Jadi orang-orang yang beriman Allah subhanahu wata'ala muliakan mereka meskipun mereka masuk ke dalam neraka karena dosanya maka wajah-wajah mereka ini tidak akan terkena api ini maksudnya akan dilindungi oleh Allah subhanahu wata'ala sehingga ketika dicari oleh saudara-saudaranya yang mereka kenal maka mereka bisa tahu dari wajahnya karena wajahnya dilindungi oleh Allah subhanahu wata'ala, di dalam neraka tersebut banyak orang diantaranya yang api ini sampai pada pertengahan betis mereka dan ada yang sampai kepada lutut mereka.

Kemudian mereka berkata Wahai Robb kami tidak tersisa seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan, artinya orang-orang yang kami kenal setelah dicari-cari sudah kami keluarkan dengan izin Allah subhanahu wata'ala, maka Allah subhanahu wata'ala kembali berkata kembalilah kalian kesana barangsiapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan seberat satu dinar maka keluarkanlah, orang yang di dalam hatinya ada keimanan ada kebaikan meskipun hanya seberat satu dinar keluarkanlah dari sana, maka mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang lagi, kalau tadi hanya yang dikenal saja sekarang yang tidak mereka kenal tapi dia adalah orang yang beriman di dalam hatinya ada keimanan sebesar satu dinar, sampai demikian orang-orang yang beriman semangatnya mereka ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk saudara-saudara mereka.

Kemudian mereka berkata kembali Wahai Robb kami, kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan, yaitu syarat yang Engkau sebutkan ya Allah subhanahu wata'ala yang memiliki kebaikan satu dinar sudah kami keluarkan semua. Allah subhanahu wata'ala kembali berkata kepada mereka kembali kalian, barangsiapa yang kalian dapatkan memiliki kebaikan seberat setengah dinar di dalam hatinya maka keluarkan, maka mereka pun mengeluarkan banyak orang kembali.

Kemudian mengatakan kembali Wahai Robb, kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan, kemudian Allah subhanahu wata'ala mengatakan kembalilah kalian barangsiapa yang kalian dapatkan memiliki kebaikan seberat satu dzarrah (semut yang kecil) maka keluarkanlah dia, berarti ini kecil daripada satu dinar daripada setengah dinar.

Kemudian mereka datang kembali kepada Allah subhanahu wata'ala mengatakan Wahai Rabb kami kami tidak sisakan di dalam neraka seorangpun yang memiliki kebaikan. Allah subhanahu wata'ala mengatakan setelah itu, para malaikat telah memberikan syafaat dan para Nabi telah memberikan dan orang-orang yang beriman telah memberikan syafaat, ini menunjukkan bahwasanya yang memberikan syafaat bukan hanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tapi para malaikat para Nabi mereka juga memberikan syafa’at yaitu diantaranya adalah untuk orang yang sudah masuk kedalam neraka sehingga dia keluar dari neraka.

Kemudian Allah subhanahu wata'ala mengatakan dan tidak tersisa kecuali Dzat yang paling penyayang (yaitu Allah subhanahu wata'ala) maka Allah subhanahu wata'ala menggenggam satu genggaman dari neraka dan mengeluarkan kaum yang tidak pernah beramal sedikitpun yang mereka telah menjadi arang, disebutkan dalam hadits kemudian dilempar kedalam sungai yang berada di mulut-mulut surga yang dinamalkan dengan sungai kehidupan (nahrul hayah) maka merekapun keluar dari sungai tersebut seperti keluarnya atau tumbuhnya benih dari lumpur sisa banjir.

Syahidnya disini bahwasanya disana ada syafaat yang Allah subhanahu wata'ala berikan kepada para Nabi para malaikat berarti disini bukan hanya khusus untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

فَيَشْفَعُ فِيمَنِ اسْتَحَقَّ النَّارَ أَن لاَّ يَدْخُلَهَا

Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam memberikan syafa’at bagi orang yang berhak untuk masuk kedalam neraka sehingga dia tidak jadi masuk ke dalam neraka

وَيَشْفَعُ فِيمَنْ دَخَلَهَا أَن يَخْرُجَ مِنْهَا

dan memberikan syafa’at untuk orang yang masuk kedalam neraka supaya dia keluar dari neraka.

Tentang memberikan syafa’at bagi orang yang berhak masuk kedalam neraka sehingga dia tidak jadi masuk kedalam neraka sebagian ulama ada yang menyebutkan dalilnya yaitu hadits Abdullah bin Abbas yaitu ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلاً لاَ يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ شَفَّعَهُمُ اللَّهُ فِيهِ

Tidak ada seorang muslim yang meninggal dunia kemudian dishalati oleh 40 orang yang mereka tidak menyekutukan Allah subhanahu wata'ala dengan sesuatu apapun kecuali Allah subhanahu wata'ala akan memberikan izin kepada mereka untuk memberikan syafaat, artinya menerima syafa’at mereka karena 40 orang tadi tidak menyekutukan Allah subhanahu wata'ala sedikitpun dan mereka berdoa di dalam shalat jenazah

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

dan seterusnya maka Allah subhanahu wata'ala akan menerima doa mereka ini yang seharusnya orang ini berhak untuk masuk neraka akhirnya dia tidak jadi masuk neraka dengan sebab syafaat ini.

Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin beliau mengatakan maka ini adalah syafa’at sebelum masuk ke dalam neraka maka Allah subhanahu wata'ala menerima syafa’at mereka menerima doa mereka, ini dalil yang digunakan oleh sebagian ulama, dalil ini adalah dalil tentang jenis syafa’at ini yaitu bagi orang yang berhak untuk masuk kedalam neraka tapi tidak jadi masuk ke dalam neraka. Kemudian

وَيَشْفَعُ فِيمَنْ دَخَلَهَا أَن يَخْرُجَ مِنْهَا

dan memberikan syafa’at bagi orang yang sudah masuk kedalam neraka supaya keluar dari neraka, sebagaimana kita sebutkan dalilnya yaitu

شَفَاعَتِي لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِي

Syafaatku adalah untuk orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar dikalangan umatku.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Al Aqidah Al Wasithiyyah]
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url