Halaqah 56: Cara untuk Mendapatkan Syafaat
Halaqah yang ke-56 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah tentang cara untuk mendapatkan syafaat.
Kita tambah dengan satu poin yang penting tentang bagaimana cara kita untuk mendapatkan dan meraih Syafaat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan juga yang lain.
Ternyata disana ada syarat yang harus dipenuhi supaya seseorang bisa mendapatkan Syafaat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan juga yang lain.
❶ izin Allah untuk Nabi atau Malaikat atau orang yang beriman tersebut.
[QS Al Baqarah 255]
Tidak ada yang memberikan syafaat disisi Allah kecuali orang yang diijinkan oleh Allah.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika akan memberikan syafaat untuk orang² yang ada di Padang Mahsyar beliau tidak memberikan syafaat kecuali setelah diijinkan oleh Allah, diijinkan baru memberikan syafaat. Para Malaikat juga demikian mereka tidak akan memberikan syafaat kecuali setelah diijinkan oleh Allah
[QS An-Najm 26]
Dan betapa banyak Malaikat yang ada di langit tidak akan bermanfaat Syafaat mereka kecuali setelah diijinkan oleh Allah subhanahu wata'ala.
Berarti kalau para Malaikat dan Nabi tidak memberikan syafaat kecuali setelah diijinkan oleh Allah hendaklah kita berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala mengatakan
_Ya Allah ijinkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk memberikan syafaat kepada kami_.
Jangan kita berdoa dan meminta kepada Nabi tadi, karena Nabi tidak mungkin memberikan syafaat kecuali dengan ijin Allah, hendaklah kita meminta kepada Allah subhanahu wata'ala yang memberikan ijin.
❷ Allah ridha terhadap diri kita.
Dan Allah subhanahu wata'ala tidak ridho kecuali bagi orang-orang yang bertauhid.
Allah subhanahu wata'ala mengatakan,
[QS Al Anbiya 28]
Dan mereka (para malaikat) tidak memberikan syafaat kecuali bagi orang yang Allah ridhai.
Siapakah orang yang Allah ridhai?
Orang yang Allah ridhai adalah orang² yang bertauhid yaitu mengEsakan Allah didalam ibadah, tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Berarti orang² yang dikabarkan dalam hadits akan dikeluarkan dalam Neraka dengan sebab Syafaat mereka adalah orang-orang yang bertauhid, adapun orang² yang musyrik/menyekutukan Allah dengan yang lain maka tidak mungkin mereka mendapatkan syafaat.
[QS Al Mudatsir 48]
Mereka tidak akan bermanfaat bagi mereka syafaatnya orang² yang memberikan syafaat.
Hadits ini berarti keharusan bagi kita adalah mempersiapkan diri ingin meraih Syafaat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maka hendaklah kita mempersiapkan tauhid kita dan menjaga tauhid kita sampai meninggal dunia sehingga kita meninggal diatas Islam / diatas Tauhid.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]