Halaqah 22: Landasan Pertama Ma’rifatullah Bagian 10 Dalil Ibadah Isti’adzah

Materi HSI pada halaqah ke-22 dari halaqah silsilah ilmiyyah abdullah roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah adalah tentang landasan pertama ma'rifatullah bagian 10 dalil ibadah isti'adzah. Beliau mengatakan,

ودليل الاستعاذة قوله تعالى: {قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ}، و{قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ}

Dan dalil Al- Isti’adzah,
Yang dimaksud dengan Isti’adzah adalah memohon perlindungan.
“Dalil bahwasanya Al-Isti’adzah adalah termasuk Ibadah adalah firman Allah, Katakanlah aku berlindung dengan Rabb-Nya waktu subuh dan juga firman Allah, Katakanlah aku berlindung dengan Rabb-Nya manusia.”

Ini menunjukan bahwasanya Isti’adzah adalah termasuk Ibadah karena di dalam dua ayat yang mulia ini (Al-Falaq dan juga An-Naas), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diperintahkan untuk mengatakan أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَق Aku berlindung dengan Rabb-Nya Al Falaq yaitu Rabb-Nya waktu subuh, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan beliau diperintahkan di dalam surat An Naas, katakanlah aku berlindung dengan Rabb-Nya manusia, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dua surat ini dalil bahwasanya Al-Isti’adzah hanya boleh diperuntukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena ditangan-Nya lah kebaikan dan juga kejelekan. Apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka tidak ada yang bisa menolak dan mencegahnya dari hamba tersebut. Dan apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kejelekan bagi seorang hamba, maka tidak ada yang bisa mencegahnya siapapun dia.

Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dia-lah yang memberikan manfaat dan juga memberikan mudhorot. Tidak boleh seorang hamba memohon perlindungan dari kejelekan kepada selain Allah siapapun dia, kalau dia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, bagaimanapun kedudukannya di sisi manusia maka tidak boleh kita ber-Isti’adzah kepada makhluk tersebut, baik seorang Nabi atau seorang Malaikat atau makhluk yang lebih rendah kedudukannya dari pada Nabi dan juga Malaikat.

Tidak boleh seorang hamba ber-Isti’adzah kepada selain Allah, seperti seseorang yang ber-Isti’adzah kepada jin dari kejelekan jin yang lain. Maka ini diharamkan di dalam Islam.

Jin adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, demikian pula seperti manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dan dia adalah makhluk yang lemah. Tidak boleh seseorang ketika melewati sebuah tempat atau memiliki rumah baru, meminta perlindungan kepada jin atau raja jin dari kejelekan jin yang lain. Yang wajib adalah meminta perlindungan kepada Allah karena Dia-lah yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan melindungi hamba-Nya.

Oleh karena itu diantara petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila kita menempati sebuah tempat yang baru atau melewati sebuah tempat dan bersinggah di situ, membaca doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ yaitu,

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَق

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna.”

Dan ini adalah termasuk berlindung dengan sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena kalimat-kalimat Allah adalah kalamullah dan kalamullah adalah sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala
Apabila seseorang membaca doa ini, sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

لَم يَضرَّهُ شَيءٌ حتى يَرْتَحِلَ مَن مَنْزِلِه ذلك

Maka tidak akan dimudhoroti oleh sesuatu apapun sampai dia meninggalkan tempat tersebut.
***
[Disalin dari materi Halaqah Silsilah Ilmiyyah (HSI) Abdullah Roy bab Kitab Ushul Ats Tsalatsah]
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url