Halaqah 68: Aqidah Ahlu Sunah terhadap Para Sahabat Nabi
Halaqah yang ke-68 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah tentang aqidah ahlu sunnah terhadap para sahabat Nabi.
Kita akan masuk pada pelajaran yang baru yaitu tentang Aqidah ahlussunnah terhadap para shahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mengatakan,
Dan sebaik-baik umat setelah Nabinya adalah Abu Bakar Ash-Siddiq
Kemudian Umar bin Khattab kemudian setelah itu adalah Utsman bin Affan radiallahu taala anhum.
Sebaik-baik umat setelah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam adalah Abu Bakar Ash-Siddiq, sebelum kita membahas tentang sebaik-baik umat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, maka perlu kita ketahui bersama bahwa para shahabat radhiallahu ta’ala anhum secara umum mereka adalah sebaik-baik umatnya nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, tidak ada di antara umat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam yang lebih afdhol dan lebih mulia dan lebih utama daripada para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Ini secara umum di dalam sebuah ayat Allah Subhanahu wata'ala mengatakan,
[QS Al Imran 110]
Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan kepada manusia. Khoira ummah, sebaik-baik umat yang dikeluarkan kepada manusia sebagian mufasirin menafsirkan bahwa sebaik-baik umat disini atau kalian disini yang dimaksud adalah para shahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam , kuntum yaitu yang sedang diajak bicara saat itu siapa mereka? para shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, khoira ummah adalah sebaik-baik manusia.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka para shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam adalah khairunnas, mereka adalah sebaik-baik manusia setelah para Nabi dan juga para Rasul alaihi wasallam.
Didalam sebuah hadis Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan
Sebaik-baik manusia adalah yang ada di generasiku. Yang dimaksud adalah para shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam kemudian yang datang setelahnya, berarti para tabiin yang mereka belajar kepada para shahabat
Kemudian yang datang setelahnya para Tabiut Tabiin.
Nash dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam pujian dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam kepada para shahabat beliau bahwasanya mereka adalah khairunnas.
Didalam hadis yang lain beliau mengatakan,
Sebaik-baik umatku adalah generasi yang aku diutus diantara mereka.
Sebaik-baik umatku yaitu orang yang paling baik yang paling afdhol diantara umat beliau adalah generasi yang beliau diutus diantara mereka.
Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah.
Maka diambil kesimpulan dari dalil-dalil ini bahwasanya mereka para shahabat radhiyallahu ta’ala anhum adalah sebaik-baik manusia setelah para Nabi dan Rasul, siapa umat yang terbaik di antara umat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam mereka adalah para shahabat radhiyallahu ta’ala anhum, kedudukan mereka sangat tinggi di ddalam agama Islam.
Kemudian di antara para shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam ada tafadhul/ ada perbedaan keutamaan, jadi secara umum mereka semuanya adalah yang paling afdhol diantara kita, tapi bukan berarti mereka memiliki derajat yang sama, Allah subhanahu wa ta’ala dan juga RasulNya Shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan bahwa disana terjadi perbedaan keutamaan diantara para shahabat yang mereka adalah sebaik-baik umatnya, sebagaimana yang paling utama diantara manusia adalah para Nabi dan di antara para Nabi ada perbedaan keutamaan,
[QS Al Baqarah 253]
Itulah para Rasul kami telah memuliakan sebagian diatas sebagian yang lain.
Demikian pula yang terjadi pada para shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, ada di antara mereka yang lebih afdhol daripada yang lain, dan semuanya adalah orang-orang yang utama, semuanya adalah orang-orang yang paling baik, namun sebagian lebih afdhol daripada sebagian yang lain.
Ini kita harus ikuti juga keyakinan yang demikian kita harus yakini yang demikian, kita meyakini dan beraqidah sesuai dengan dalil yang datang kepada kita, pertama para shahabat merekalah yang paling afdhol, yang kedua terjadi perbedaan keutamaan di antara para shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana akan kita sebutkan sebagian dalilnya . Seorang muslim mengikuti Sunnah dimana pun dia berada kemanapun Sunnah sebagaimana disebutkan oleh Al Auzai kita berputar bersama Sunnah dimana pun dia berputar. Kalau dalil menunjukkan bahwa para shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam adalah yang paling afdhol maka kita yakini demikian, kalau dalil menunjukkan bahwasanya terjadi perbedaan keutamaan diantara mereka maka kita pun juga meyakini yang demikian.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]