Halaqah 70: Aqidah Ahlu Sunah terhadap Para Sahabat Nabi - Umar bin Khattab

Halaqah yang ke-70 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah tentang aqidah ahlu sunnah terhadap para sahabat Nabi yaitu Umar bin Khattab.

Disini Al Imam Ahmad bin Hambal beliau mengatakan,

وَخَيْرُ هَذِهِ اَلْأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا أَبُو بَكْرٍ اَلصِّدِّيقُ،
ثُمَّ عُمَرُ بْنُ اَلْخَطَّابِ،


Dan sebaik-baik umat setelah Nabinya yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah Abu Bakar Ash Shidiq kemudian yang setelahnya adalah Umar bin Khattab.

Siapakah Umar bin Khattab radiallahu taala anhu?
Beliau adalah Umar bin Khattab bin Nufail Quraisy, beliau juga termasuk Quraisy satu kabilah dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertemu Nasab beliau dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada Ka’ab bin Lu’ay bin walib, kunyah beliau adalah Abul Hafs, beliau adalah salah seorang khulafa arrosyidin beliau adalah Khalifah yang kedua, ketika beliau masuk Islam radiallahu taala anhu mana nampaklah Islam dan meninggilah kalimatul iman karena sebelumnya kaum muslimin dalam keadaan takut diancam, ketika Umar bin Khattab radiallahu taala anhu masuk Islam sebelumnya beliau ditakuti oleh orang² Quraisy dikenal kerasnya.

Ketika beliau masuk Islam radiallahu taala anhu maka beliaulah yang menjadi pembela orang yang didepan pembela kaum muslimin, sehingga sebagian Shahabat mengatakan,

مَازِلْنَا أَعِزَّةً مُنْذُ أَسْلَمَ عُمَرُ


Kami menjadi kuat kami menjadi mulia setelah masuk Islamnya Umar bin Khattab radhiyallahu ta’ala anhu.

Diantara yang menunjukkan tentang keutamaan Umar bin Khattab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ بِأَبِي جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ


Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa kepada Allah, Ya Allah muliakanlah Islam dengan salah seorang diantara dua orang ini orang yang paling kau cinta Abu Jahal atau dengan Umar bin Khattab.

Siapakah yang masuk Islam di antara keduanya ternyata yang masih Islam adalah Umar bin khattabh

وَكَانَ أَحَبَّهُمَا إِلَيْهِ عُمَرُ بْنِ الْخَطَّابِ


Ternyata yang dicintai oleh Allah di antara keduanya adalah Umar bin Khattab radhiyallahu taala.

kemudian diantara yang menunjukkan tentang keutamaan beliau radhiallahu ta’ala anhu, suatu saat Abu Hurairallahu ta’ala anhu berkata ketika kami di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Beliau berkata

بيْنَا أنَا نَائِمٌ، رَأَيْتُنِي في الجَنَّةِ،


Ketika aku tidur aku melihat diriku berada di dalam Surga,

فَإِذَا امْرَأَةٌ تَتَوَضَّأُ إلى جَانِبِ قَصْرٍ


Tiba² disana ada wanita yang berwudhu didekat istana, maka aku berkata/bertanya?

قُلتُ: لِمَن هذا القَصْرُ؟


Punya siapa istana ini?

Diantara pahala yang Allah sediakan bagi Ahlul Jannah adalah istana istana di Surga,

Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya milik siapa Istana ini

قالوا: لِعُمَرَ بنِ الخَطَّابِ،


Mereka mengatakan ini adalah milik Umar,

فَذَكَرْتُ غَيْرَتَهُ


Maka aku pun (kata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam) ingat tentang sifat cemburu yang dimiliki oleh Umar, ketika mereka menjawab ini adalah milik Umar berarti wanitanya adalah milik Umar bin Khattab radhiyallahu ta’ala anhu.

Maka Nabi pun ketika mengingat kecemburuan dan sifat cemburu Umar bin Khattab

فَوَلَّيْتُ مُدْبِرًا


Maka aku pun segera meninggalkan tempat tersebut.

فَبَكَى عُمَرُ بنُ الخَطَّابِ


Maka Umar pun menangis mendengar cerita dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Karena mimpi seorang Nabi itu adalah kenyataan ini adalah busroh ini adalah kabar gembira bagi Umar bin Khattab bahwasanya beliau adalah termasuk ahlil Jannah maka Umar pun menangis

ثُمَّ قالَ: أعَلَيْكَ بأَبِي أنْتَ وأُمِّي يا رَسولَ اللَّهِ، أغَارُ


Kemudian beliau mengatakan apakah dengan orang sepertimu Aku cemburu wahai Rasulullah.
Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Bukhari dan juga Muslim.

Maka di sini sekali lagi menunjukkan tentang keutamaan khalifah yang kedua yaitu Umar bin Khattab radhiallahu ta’ala anhu.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url