Halaqah 71: Aqidah Ahlu Sunah terhadap Para Sahabat Nabi - Utsman bin Affan

Halaqah yang ke-71 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah adalah tentang aqidah ahlu sunnah terhadap para sahabat Nabi yaitu Utsman bin Affan.

Aqidah ahlussunnah terhadap para sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Disini Al-Imam Ahmad ibn Hanbal beliau mengatakan

وَخَيْرُ هَذِهِ الأُمَّةِ بَعْدَ نَبِيِّهَا: أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ، ثُمَّ عُمَرُ بنُ الخَطَّابِ، ثُمَّ عُثْمَانُ بنُ عَفَّانَ


Dan sebaik-baik umat setelah Nabinya (yaitu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam) adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq kemudian yang setelahnya adalah Umar ibn Khattab kemudian yang setelahnya Utsman bin Affan.

Beliau adalah Utsman Ibn Affan Ibn Abil ‘as ibn Umayyah, dan beliau juga termasuk orang Quraisy bertemu nasab beliau radhiyallahu ta’ala ‘anhu bersama Nabi Shallallahu alaihi wasallam pada Abdul Manaf.

Beliau adalah khalifah yang ketiga dan beliau adalah salah seorang diantara 10 orang yang dikabarkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam masuk ke dalam surga sebagaimana Abu Bakar, Umar dan juga Ali termasuk 10 orang yang dikabarkan masuk ke dalam surga.

Dan beliau satu diantara 6 orang yang dikenal dengan ashabus syura, para sahabat yang dijadikan dewan Syura yang mereka bermusyawarah untuk memilih siapa yang menjadi khalifah setelah Umar Bin Khattab radhiyallahu ta’ala ‘anhu dan ternyata yang menjadi khalifah setelah Umar radhiyallahu ta’ala Anhu adalah Utsman bin Affan radhiallahu ta’ala Anhu.

Beliau termasuk orang-orang yang pertama masuk ke dalam agama Islam bahkan beliau berhijrah dua kali, pertama berhijrah ke habasyah termasuk orang-orang yang pertama ke sana kemudian saat itu beliau berhijrah bersama istri beliau Ruqayyah putri dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, kemudian setelah itu beliau juga berhijrah ke Kota Madinah.

Utsman Ibn Affan radhiyallahu ta’ala ‘anhu termasuk orang yang banyak berinfaq, contoh dari infaq beliau yang luar biasa adalah ketika terjadi Perang Tabuk. Disebutkan oleh Abdurrahman bin Samurah, datang Utsman Ibn Affan kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dengan seribu dinar (satu Dinar ini kurang lebih 4 seperempat gram emas, sekitar 4 juta dikali 1000 kurang lebih 4 miliar).

Itu baru berupa dinarnya saja padahal beliau juga berinfaq saat itu dengan kuda dengan unta, jadi jumlah yang sangat besar yang mungkin tidak ada atau jarang diantara kita di zaman kita yang berinfaq dengan uang sebesar itu di jalan Allah subhanahu wata'ala. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ketika melihat uang yang banyak dikeluarkan oleh Utsman bin Affan saat itu maka Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan

ما ضَرَّ عثمانُ ما عمل بعدَ اليومِ مرتينِ


Tidak memudharati Utsman Apa yang dia lakukan setelah hari ini, setelah dia menginfakkan uang sebanyak ini dan ingat bahwasanya para sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mereka adalah orang yang sudah di puji oleh Allah subhanahu wata'ala dan Rasul-Nya, dipuji dzahirnya maupun dipuji batinnya, ketika mereka berinfaq maka mereka adalah orang yang paling ikhlas di dalam menginfakkan hartanya di jalan Allah subhanahu wata'ala. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam mengatakan tidak memudharati Utsman apa yang dilakukan setelah hari ini, Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam mengucapkan ucapan ini dua kali.

Itulah sedikit biografi dari Utsman bin Affan radhiyallahu ta’ala ‘anhu.
***
[Materi halaqah diambil dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitab Ushulus Sunnah yang ditulis oleh Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah]

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url